Saat Pamanku Pergi

Aku dibesarkan disebuah desa yang boleh di bilang tidak begitu ramai. Akan tetapi karena nenek memiliki anak yang lumayan banyak. Sehingga keadaan di rumah kami sedikit berbeda dengan tetangga yang lain. Aku sendiri sebenarnya hanya anak ke 2 dari 2 bersaudara,kakaku perempuan terpaut beda sekitar 5 tahun denganku. Keadaan keluargaku sedikit kurang beruntung di banding saudara-saudar ibu yang lain, ayahku hanya seorang pekerja serabutan,sedang ibuku sesekali menjadi tukang cuci. Oleh sebab itu,sejak kecil kami telah banyak ditolong oleh saudara2 ibu yang lain, kakakku sendiri sejak kecil sudah tinggal bersama kakak perempuan ibuku yang paling besar. Meski saudara-saudara ibu sudah mempunyai rumah sendiri,tetapi jarak yang tak begitu jauh,menjadikan anak2 mereka lebih sering tinggal di rumah nenek.
aku sendiri tinggal bersama nenek. diantara semua cucu nenek,aku termasuk anak yang sedikit kurang pintar,atau dengan kata lain bodoh dan polos. Sehari-hari,sudah menjadi makananku,jika aku menjadi bahan ledekan,atau jahilan dari saudara-saudaraku. Meski begitu,aku tidak pernah merasa sakit hati. Diantara semua saudara ibu,aku paling dekat dengan pamanku,adik ibu paling kecil. Belaiau merupakan paman yang baik. Sebenarnya paman menyangi semua keponakan, tapi perasaanaku mengatakan aku jauh lebih disukai di banding anak lain,terbukti jika member uang,aku selalu mendapat lebih.
Pernah suatu kali,aku tidak naik kelas,ketika semua mencemooh,pamanlah yang berusaha menenangkan hatiku. Kata paman,tidak semua orang pintar dipelajaran,mungkin di hal lain,seperti aku,kata paman, sifatku lebih baik dibanding keponakan lain.aku orangnya jujur,begitu kata paman. Itu lebih penting di banding pintar tapi gak baik.
Paman sendiri bekerja di luar kota,biasnya sabtu mingu baru pulang. Saat usiaku 9 tahun,paman akhirnya menikah,denagn seorang wanita yang usianya 8 tahun lebih tua dari paman,saat menikah,paman sudah berusia sekitar 34 tahun.dan ternyat,paman menikahi seorang wanita yang baik juga dimataku. Menurutku paman sangat beruntung. Awalnya 1 tahun pertama pernikahan,mereka tinggal bersama kami,dirumah nenek,tapi kemudian,mereka pindah,walauapun rumahnya tidak begitu jauh,hanya 15 menit jika mengunakan sepeda dari rumah nenek. menjelang tahun ketiga pernikahan mereka,pekerjaan paman mengharuskan paman sering berkeliling kota kota besar,,hingga kadang baru dua mingu bahkan sebulan paman baru pulang.
Entahlah,karena mungkin ketidak hadiran momongan yang tak kunjung datang,membuat mereka jauh lebih memperhatikanku,bahkan secara terus terang,paman bilang ke ibuku,untuk biaya sekolah,orang tuaku tak perlu kwatir. Memang sejak menginjakan kaki di bangku sekolah,pamanlah yang banyak membantuku. Hingga akhirnya,permintaan paman untuk menemani bibi jika dia tidak ada,tidak aku tolak,begitu juga dengan orang tuaku,mereka malah kelihatan jauh lebih bahagia dibanding aku.
Lamakelamaan,hubunganku dengan bibiku makin terjalin erat,bahkan akhirnya sejak masuk smp,aku memutuskan untuk tingal dengan mereka sepenuhnya. Tak jarang bibi selalu tertawa melihat tingkahku,atau mungkin kebodohanku, dari aku juga,bibi kadang dering berusaha mengorek masa lalu paman,terutama mengenai gadis2 dikampung yang pernah dekat dengan paman, jika keponakan lain kebanyakan berusaha member kesan bagus untuk paman,aku sendiri bicar apa adanya,karena paman yang menyuruhku. “gpp,bilang aja semuanya,kan masa lalu ini”katnya waktu itu. Ya,sebenarnya pamanku termasuk orang lumayan juga,pacarnya bahkan banyak,kata ibuku sejak smp,paman memang banyak disukai orang teman-teman wanitanya. Kata ibu,paman sepenarnya tidak pintar,tapi dia sangat rajin. Kepolosankulah yang mungkin membuat bibiku senang juga terhadapku.
Sejak pindah,perhatian bibiku,kurasa makin besar. Bukan hanya perhatian sekolah,tapi kasih sayangnya kurasakan besar pula. Tak jarang dia mengusap kepala dan menbelai kepalaku,jika aku melakukan hal bodoh atau menjadi ledekan orang lain. Mungkin,hanya badanku yang besar,tapi perkembangan tingkahku agak telat,aku malah lebih sering main dengan anak-anak sd dibanding teman sebaya.
Dan suatu hari,aku paman dan bibi asyik menonton tv,tiba-tiba paman bertanya. “kamu sudah liat bokep ya,andi yang bilang”kata paman. Aku menganguk.”tapi dia juga pernah”kataku. “kamu liat di mana?tanya paman. “dulu sih,waktu sd,di saudaranya pak rosid”kataku. “kalau andi?tnyanya,menayakan salah satu saudara kami juga. “gak ah paman,aku dah janji gak bilang,pokonya masih disaudara liatnya’katnya.mata paman mendelik,tapi kemudian dia berkata,”ya sudah”kata paman,sambil tersenyum.
Ketika paman pergi bekerja,bibi menyaiku juga. “mang andi nonton di rumah siapa,pasti ical,yang nakal kan dia?kata bibi. “aku dah janji gak bilang bi”kataku. Bibiku tersenyum.”ngomong2 kamu dan mimpi?tanyanya,aku menganguk,”sejak kapan,?.”akhir sd bi”jawabku. “wah lum lam juga”katnya,”mang kenapa bi?tanyaku. “gpp,hati2 aja kalau bergaul,dan jang sering nonton yang gitu”katnya. “baru 2 kali kok bi”jawabku tampa dosa.
Dan akhirnya,dua minguan setelah itu,aku ingat betul,paman baru pulang,malam hari aku telah terlelap,aku terbangun dan ingin kebelakang.tapi niatku membuka pintu aku batalkan,karena kudengar suar desah orang di ruang tv yang tak begitu jauh dari kamarku. Akhirnya rasa penasaranku membawaku mendekati jendela dan berusaha mengintip,untung kamarku selalu aku matikan lampunya jika tidur,jadi didalam aku leluasa bergerak.jantungku degdegan saat kulihat,tv menyala dan adegan mesum telah diputar disana,sementar di bangku panjang yang menghadap tv,kulihat paman telah melakukan sesuatu. Aku tahu dia sedang apa,walaupun badan bibi tertutup sandaran kursi panjang,dan hanya ujung kepalanya yang terlihat dipinggir kursi,tapi melihat posisi paman yang duduk dihadapanya,dengan bagian atas tampa penutup,aku tahu dia sedang menggauli bibi.paman sepertinya kosentrasi dengan bibi daripada adegan di tv, sesaat kulihat paman menengadahkan kepalanya sambil bersuara ahh, kemudian dia berjalan mendekati meja dan mengambil remote,dan benar dugaanku,karena paman tak berpakaian sama sekali.
Itu pertama kalinya aku melihat adegan paman dan bibi,esok harinya,saat bibi ke pasar,aku pura-pura merapikan tv,karena ku tahu,ada kaset tergeletak diatasnya. “paman,katnya jangn sering liat,ini apa?kataku sambil memperlihatkan 2 kaset bergambar tak seononh. “ih,pamankan sudah menikah”katnya. “pantes semalama rebut”kataku. “oh,kok kamu tahu,ngintip ya?katnya. “gak,aku mau pipis,jadi gak jadi”kataku. “kamu ini,badan kamu aja yang gede,tapi masih oon”kata paman. Paman memang kadang meledeku begitu. “ya sudah,jangan certain samasiapa2 apa yang kamu liat ya,paman nanti malu”katnya. “aku mengangguk,setelah sekali lagi menyakinkanku,paman akhirnya tersenyum,ya dia memang tahu,aku akan merahsiakan apapun,jika aku di minta,dan paman memang sangat mempercayaiku. “paman,boleh liat ga”kataku. “jangan ah,nanti ketahuan orang”katnya. “gak bilang sapa2 kok,ke bibi juga gak kan bilang”kataku. “bentar aja ya,nanti bibi kamu pulang”katnya. Akhirnya hanya sekitar 10 menit aku melihat,sebelum paman mematikan dan membawanya ke dalam kamar,aku sempat agak ngambek.tapi kemudian tersenyum,saat paman meraba burungku,. “tuh,gak baik,jadinya tegang burung kamu “katanya. “biarin aja,nanti juga tidur lagi”kataku. “kamu dah pernah onani?katnya, aku menganguk,”sekali paman,tapi gak mau lagi,perih,kencing jadi sakit”kataku. “mang kamu make apa?tanyanya. “aku gsok pake sabun,temanku bilang gitu”jawabku. Pamanku hanya tertawa,tapi kemudian kami diam,karena kudengar pintu diketuk.bibi pulang.
Sejak itu,ketika ada paman,aku jadi lebih dekat,aku selalu menyakan paman kaset jika dia ada dirumah,tentu saja tampa sepengetahuan bibi,tapi rupaya pamanku tak pernah membawa lagi. Begitu katanya.hubunganku dengan bibi pun makin tak canggung,malah kadang,mereka berbicara menyerepet hal porno. Membuat kami bertiga tertawa. Bahkan suatu hari,ketika aku tak sengaja mengaruk kontolku waktu mau mandi dan hanya andukan,bibiku berkata,”tuh liat,pasti bulunya dah banyak”katnya sambil mencolek paman.”masih gak ada kok bi’jawabku. “masa,kan sudah mimpi”katnya. “ya,kalau diperhatiin sih mungkin ada’katnya. Pamankua tiba2 merangkul aku dari belakang. “kita buktiin”katnya hendak menarik handuku,aku menahanya erat.”paman jangan,malu”kataku agak marah.”ha ha ha. Iya sih dia masih lum jelas benar”katnya.mungkin sebentar lagi. Pamanku memang pernah beberapa kali melihatku kencing,kadang jika diajak berenag,aku dan paman suka mandi bareng. Dan biasanya jika kita membicarakan hal-hal porno,paman selalu mengingatkanku untuk tidak bercerita ke orang lain,aku selalu mengiyakanya.
Sampai akhirnya suatu hari,aku kembali terlibat percakapan dengan pamanku,saat itu,bibi pergi ke orangtuanya membawa oleh2 dari paman. Entah siap yang memulai,saat itu aku bertanya mengenai malam pertama paman,akhirnya paman cerita,bahwakan dia sepertinya mengajariku jika nanti aku menemukan wanita. “tapi bibi memang sexy ya paman,terus kalau tidur,suka berantakan”kataku. “iya,malah pernah,waktu tidur,paman kerjai,sampai pagi dia gak sadar,gak tahu?katnya. “masa sih paman?kataku.”iya,waktu itu dia kan tidur menyamping,apaman buka aja kainya,terus pelan-pelan paman masukin,gini”katnya,sambil meperaktekan ke bantak guling. Aku cekikikan.”kan pake celan paman,gman masuknya?kataku. “bibi kamu kalau tidur jarang make celana,panas katnya,liat,kan kadang bh juga gak pake’kata paman,aku hanya mengangguk. “eh,nanti jangan kamu cobain ya”katnya tersenyum. “ya gak lah paman”kataku. ‘tapi paman suka kasian,cewek biasanya 2 kali semingu pingin gitu,tapi paman Cuma bisa sebulan sekali”kata paman. “mas sih pama?tanyaku. “iya,malah waktu awal nikah tiap hari,makanya suka kasian,kamu coba perhatiin,pasti dia kadang suka cemberut sendiri”kata paman. “iya paman,kalau aku tanya kenapa?katnya kangen paman”jawabku. “tuh kan,sebenarnya itu tandanya mau”kata paman. “iya,jadi kasian ya paman,coba kalau bias aku bantu”kataku. “he he,iya ya,coba kalau kamu bisa bantu,”kata paman. “tapi paman berterima kasih kok,kamu dan nemani bibi selama ini”katnya. ‘paman juga bayarin aku sekolah”kataku. ‘ngomong2 gmana ya supaya kamu bisa bantu”begitu kata paman,aku hany melongo. “eh,kalau gak,kalau lagi cemberut,kalau lagi tidur,kamu gituin ja,he4,pasti gak sadar dan besoknya pasti senyum. “ih,paman,gak berani ah’kataku. ‘paman gak marah nanti”kataku. ‘he5,kalau orang lain,paman pasti bunuh,kalau kamu sih,gpp”katnya tertawa. “ih paman”kataku. “kalau bibi bangun,pasti aku dibunuh”kataku. “ah,gak bakalan bangun,malah dia merem,sambil pegang burung paman bantuin masuk,trus dia ngorok lagi,mungkin fikirnya mimpi,kamu kan kalau mimpi juga kayaknya bener terjadi kan?kadang bangun,terus tidur lagi”kata paman,aku mengiyakan,karena memang kadang mimpiku begitu. “paman,kok gak pnh bawa kaset lagi,akukan ingin liat”kataku. “sebenarnya suka bawa,tapi diputarnya di kamar,takut ada yang ngintip”kata paman tertawa.”paman liat dong”kataku merajuk.akhirnya setelah mewanti-wanti obrolan tadi,akhirnya pamanpun memutarnya walau katnya hanya satu adegan saja,aku setuju,akhirnya kamipun melihat,paman mengusap-usap kepalaku saat itu.
Saat hari senin subuh,ketika paman akan berangkat,saat bibi di kamar mandi,paman berbisik. “jagain bibi ya,kalau bisa tolongin dia kalau cemberut”katnya sambil tersenyum. “paman ih’kataku. ‘paman kasetnya di bawa pulang ya?bisiku. “gak,di laci bawah,dikamar,liat aja kalau mau,tapi ingat,pas bibi gak ada,dan jangan kasih tahu siapa2,awas kalu ada yang tahu,paman akan balikin kamu ke ibumu dan bilang kamu nakal bongkar sendiri”katanya,aku mengguk sambil mengacungkan jempolku. “ada apa nih senyum2 “kata bibi yang baru keluar wc. “gak,katnya dia tadi malam mimpi basah”jawab paman. “masa?mimpi ma siapa?kata bibi. “gak bi,bohong”kataku,mereka hanya tertawa.
Sebenarnya aku sudah lupa percakapan dengan paman,difikiranku hany ingat kaset bokep,tapi sungguh,karena aku masuk pagi dan bibiku kepasarnya pagi juga,aku jadi gak ada kesempatan. Bibiku heran tiap siang aku selalu dirumah,padahal bias any bersepeda keluyuran,tiap hari aku membuat alasan berbeda.bibiku hany senyum dan geleng2 kepala. Lebih 2 minggu setelah paman pergi,bibiku terlihat murung,aku langsung ingat cerita paman. Sore itu akupun mengajaknya ngobrol. “bibi rindu paman ya?kataku. ‘iya sih,tapi sebenarnya bukan pamanya yang bibi kangenin”katnya. “apaya bi?kataku antusias. “ah,kamu pasti gak ngerti,ini masalah orang menikah. “oh,”kataku.padahal aku sedikitnya tahu.”pokoknya ingin dipeluk aja”kata bibi.”di peluk di ranjang ya bi”kataku. “he3,kamu tahu aja”katnya. “coba kamu bisa bantu”kata bibi. “yak an pasti beda bi meluknya”kataku. “bibi hanya tersenyum”senyum. “eh,bibi mau ke jalan dulu,mau beli makanan,kamu ikut yuk?katnya. “gak bi ah di rumah aja’kataku.”tumben,hayo ikut”katanya,bibiku memaksa,tapi aku pura2 mau kerjakan pr, bibiku agak bengong kulihat. Tapi dia kemudian berkata. “ya dah,paling sejaman pulang,kamu mau apa?katnya. apa aja bi. “kataku. Saat pergi,aku langsung membuka laci kamar,hari sudah magrib,saat aku mulai menutup jendela. Dan kemudian cepat aku memutar film. Hany setengah jam aku putar,karena takut bibiku pulang,akupun cepat-cepat merapikan kasetnya. Bibi benar,jam 7 an,bibi sudah kembali membawa bakso dan maratbak, aku langsung melahapnya,tapi fikiranku penuh dengan adegan2 tadi.
Kira-kira jam 9,kami menonton tv,.”nanti tiduran ditengah dsini aja ya,temani bibi,didalam panas.aku mengangguk,kami kadang memang suka berleha2 di depan tv.saat itu tak sengaja,bibi yang mengenakan kain,pahanya sedikit terlihat,entah fikiranku jadi sedikit kacau. ‘kalau nanti bibi ketiduran,gak sah dibangunin,bibikan susah bangunya,kamu nanti pindah aja,atau gak tidur disini aja temani bibi”katanya. “iya bi”jawabku.”kamu kalau tidur suka kedengeran orang ga?kata bibi. “gak bi,aku juga kalu tidur suka gak ingat,malah kalau ada yang nampar gak kerasa”kataku. “masa?bibi juga,malah kalau ada yang merkosa,bibi gak tahu,he3”kata bibi,aku mengangguk, karena aku takut ketahuan waktu malam bangun dan gak bisa tidur. Jam 10 lebih,kulihat bibiku tertidur,entah jantungku terus deg-degan,lampu dekat tv dimatikan,hanya ada lampu dari dapur dan samping rumah.tiba-tiba kulihat paha bibi kelura dari kainya. Jantungku berdegup kencang,teringat kata2 paman, perlahan aku bergeser ke bawah dekat kaki bibi,rasa penasaranku menyergapku,aku menoleh,berusaha mengintip,kulihat muka bibi ditutupi bantal dari samping. Akhirnya aku menyalakan lampu. Perlahan aku duduk kembali sambil pura2 megang buku. Sunnguh,jantungku berdegup kencang,benda hitam berbulu milik bibiku Nampak,walau tertutup kain,tapi lumyan jelas. Aku tak lama melihat,cepat2 aku matikan lampu kembali. Aku akhirnya mematikan tv,dan berbaring disamping. Mataku tak bisa aku pejamkam.waktu jam 11 lebih,tapi mataku tak dapat tidur,kulihat posisi bibi agak menyamping,dgn badan sedikit melengkung,dengan kaki kebelakang,hingga seperti menonjolkan bagian momoknya,saat itu,kainya terkulai,hingga paha dalamnya terlihat. Perlahan aku menarik kain yang ada di bagian bawah paha,dengan gerakan pelan,aku menariknya,dan dengan mudah,bagian yang menutupi momoknya terbuka,jantungku kembali berdegup kencang.entah apa yang menbuatku berani,pelan,aku mecoba meraba bulunya,dan kemudian aku makin merepatkan tanganku pelan,kuperhatikan muka bibiku masih tertutup bantal bagian pipinya. Sesaat tanganku aku letakan di lutut,untuk memastikan dia terlelap,dan benar saja dia tidak berobah,akhirnya kembali pelan-pelan aku meraba momoknya,lembut sekali kurasakn bulu-bulu itu,lalu aku mencoba mencari lubang denagn ujung telunjuku,aku menemukan belahankusentuh pelan2 sekali. Saat itu kurasakan kontolku sudah mengeras juga.akhirnya perlahan aku mengeluarkan kontolku,aku kemudian mendekatkanya ke momoknya. Posisi bibi yang sedikit melengkung dan menyamping,memudahkanku mendekatkan kontolku,kain yang membuka lebar ditengah,bagian atasnya aku rapikan hinnga menutup sedikit bagian samping momoknya. Aku berusaha memancari lubang dan menekanya,tapi sungguh susah,aku takut bibiku terbangun,5 menit aku hany mendiamkan kontolku,sesekali hany bergeser naik turun,tapi tiba-tiba kulihat tangan bibi bergerak diletakanya satu tangan dip aha atasnya,aku sempat cepat-cepat menarik kontolku,tapi saat kulihat setelah itu dia diam,aku kembali mendekatkan kontolku.kembali aku berusaha memasukanya ke lubang yang aku temukan,tapi tetap sulit,tiba-tiba,perlahan tangan bibi bergerak,aku tak sempat menghindar,saat lembut tanganya memegang kontolku,kemudian perlahan dia tekankan ke momoknya,dan sunnguh,kurasakn nikamt,apalgi saat kontolku makin dalam,perlahan tubuh bibi bergerak maju,hingga kontolku makin dalam,gerakan halus,tapi membuat badanku bergetar,kontolku sudah masuk setengah ketika dia kembali meletakan tanganya dip aha,aku teringat pergaan paman ke bantal guling,pelan aku mulai menancapkan kontolku lebih dalam,kemudian menariknya,nikamt kurasakan,kontolku berdenyut, munkin hany sekitar sepuluh kali aku memaju mundurkan kontolku,samapi akhirnya kursakan cairan keluar didalam momok bibi,dibarengi denyut kontolku. Aku sempat merasa kwatir bibiku bangun,tapi saat pelan-pelan kontolku terkulai keluar,aku mersa lega dan nikmat luar biasa masih kurasa dikepala kontolku. Aku sampai mengambil handuk,dan pelan-pelan aku usap momok bibi. Aku tak merasa takut,karena kata paman,paling bibi merasa mimpi basah.
Aku cepat-cepat kembali ke kamar,malam itu aku tak dapat tidur,saat subuh ketemu bibi,aku tak berani menatapnya,tapi kulihat pagi itu bibiku ceria sekali. Aku jadi agak tenang,apa kata paman ku benar fikirku,tapi apa aku bilang paman?sungguh aku tak berani. Siang hari saat pulang,bibiku telah membelkanku makanan banyak,aku akhirnya semakin merasa yakin. Kira2 empat hari setelah itu,kami kembali asyik ngobrol depan tv, “bibi kangen paman lagi,rh tahu ga?katnya. “apa bi’tnyaku. “kemarin ini bibi mimpi ketemu paman,jadi rindu bibi terobati,mudah2an mala mini bibi mimpi lagi”katnya. “emang mimpi apa bi?kataku. “mimipi basah”katnya. “mang perempuan bisa mimpi juga?tnyaku. “emangnya Cuma lelaki aja”katnya. “kamu kalu tidur,kalu ada yang jail kerasa gak?kata bibi, “gak suka kerasa bi”kataku. Waktu belum jam 9 tapi aku telah pura2 terlelap depan tv,bibiku mengikutinya. Mungkin sekitar 1 jam,tiba-tiba kurasakan usapan-usapan di pahaku. “duh,dasar,kok sudah tidur”kudengar bibiku berguman. Aku hanya diam saja. Tapi lama-lama kurasakan usapanya makin mendekati daerah kemaluanku,aku hany diam,saat itu,aku tahu bibiku sudah mematikan lampu,bahkan lampu dapur dia matikan.usapan bibi makin berani,dia malah meremas-remas kontolku,kemudian kurasakan dia membuka seleting celanaku,kembali dia meremas celana dalamku,saat itu kontolku telah muali bangkit. Sungguh,saat itu,aku hany bisa pura2 tidur,samapi kemudian kurasakan tanganya mengeluarkan kontolku pelan,sesaat kurasakan kontolku seperti di hisap-hisap,sunnguh nikmat,tapi aku tak kuasa,rasa geli menjalar,akhirnya,kurasakan spermaku muncrat didalam mulutnya. Kurasakn tangan bibi merapikan celanaku,sebelum akhirnya langkah kaki berjalan menjauh,dan kudengar pintu kamar ditutup.
Aku tak pindah ke kamar,ku dengar bibi berkata. “kamu sudah bangun,cepat nanti kesiangan”katnya. Aku langsung mandi,bibiku tak berkata apa.aku masih tak bicara,karena bingung mau apa yang akan diomongkan. Tapi bibi bersikap seolah tak terjadi apa2. Sore hari saat aku hendak mandi dan hany memakai handuk,bibi menyapaku pas melintas dapur . “to,sini”katnya.aku mendekati bibi.”ada apa bi”kataku. “bibi mau liat penasara,boleh ya”tiba-tiba bibi bilang begitu,aku hany diam. Aku tak sempat menjawab,dan mendiamkanya meraih handuku dan membukanya. “ih,dah keliatan ya bulu nya?katnya,aku mengangguk. “bi,udah ah,nanti paman tahu”kataku. “ya kalau kamu gak bilang,dia gak tahu,gpp,tenang aja”katnya.”bibi kamrin mimpi paman masukin ininya,jadi bibi kfikiran terus”katnya.deketin ya?katnya menarik kontolku mendekat ke bagian momoknya. “tapi bi”kataku. “sudah gpp,kamu sntai aja”katnya,aku hany diam dan menurut,pun ketika bibiku menyelipkan kontolku masuk kedalam belahan kainya,aku hany diam,kurasakan ujung kepala kontolku menyentuh benda berbulu,membuat kontolku langsung mengeras.perlaha bibi menyingkapkan kainya,dan kulihat momoknya telah rapat denagn kontolku.bibiku menariku mengikuti tubuhnya yang berjalan mundur mendekati meja.saat pantatnya menyentuh meja,ikatan handuku dia lepaskan,kemudian dia melepaskan ikatan kainya,tampa basa basi,bibi meraih kontolku dan memasukanya,kurasakan nikmat,setelah masuk,kurasakan tangan bibi mencengkeram pantatku dan memaju mundurkanya,aku mengikuti gerakan tanganya,samapi akhirnya dua tanganya dia lingkarkan dileherku.aku terus mengenjotnya maju mundur. “to,enak gak?katnya,aku mengangguk,dia kemudian menciumi bibirku. “makasih dah bantu bibi,bibi Cuma pingin ini aja”katnya sambil meraba batang kontolku. ‘enak banget to,gak nyangka kontol kamu gede”katnya.aku hanya terus mengenjotnya,sesekali dia mengeliat.kurasakn momoknya makin basah,peluhku terus mengalir,sampai akhirnya,akupun mendekapnya erat,dibarengi dengan desahan ahh dari mulutku.
Sejak itu,kami tak ragu mengulangnya.diusiaku yang baru berjalan 14,aku telah merasakan nikmatnya dunia. Entah,aku sendiri sangat menikmatinya,bahkan hampir tiap minggu kami melakukanya. Yang mebuatku heran,setiap paman akan berangkat kerja,dia selalu menitipkan bibi,dan menyuruhku untuk membahagiakanya. Tahun ke 6 pernikahan paman,akhirnya ku dengar bibi hamil,paman sangat senang,bahkan dia mengadakan syukuran. Saat aku di sma,aku kemudian berkenalan dengan wanita lain selain bibi, rata2 usianya lebih tua dariku. Sejak kelahiran bayi,hanya 2 kali kami melakukanya lagi,setelah itu,aku tak mau lagi,walau bibi kadang menayakanku,apa aku ingin bersenggama. Karena setelah itu,aku bisa mendapat kepuasan dari wanita lain,selain bibiku




0 komentar:

Posting Komentar

Saat Pamanku Pergi